Teman #1 : Mengerucut atau Meluas?


Kalau belajar di psikologi perkembangan, usia 20-an merupakan usia yang cukup krusial. Banyak tantangan baru, sederet tuntutan, bermacam kehilangan, berbagai pengorbanan, serta transisi besar menuju kehidupan yang lebih dewasa.

Salah satunya ialah; tentang berteman.

Banyak yang bilang bahwa semakin umur kita bertambah dewasa, maka circle pertemanan kita akan semakin mengerucut. Bertemunya dengan itu lagi-itu lagi. Bermainnya bareng dia lagi-dia lagi. Cerita ke dia lagi, makan bareng dia lagi, belajar bareng dia lagi. 

"Ah pokoknya beda banget sama SMA!" 

Tapi ya memang benar begitu kenyataannya. Teman yang pernah muncul di kehidupan remaja kita, perlahan akan menjauh. Tergantikan dengan teman yang muncul di masa transisi kita pada usia 20-an. Satu per-satu teman di kehidupan remaja kita perlahan berubah, mungkin sebagian akan sangat berbeda dari siapa yang dulu pernah kita kenal.

Terkadang sesekali membuka kenangan lama dengan teman semasa remaja, dan dapat dilihat disitu bahwa; kita rindu. Merindukan kekonyolan yang dulu pernah dilewati bersama, merindukan momen sedih, senang, maupun duka bersama. 

Rasanya ingin sekali tetap berada di fase itu, bersama orang-orang itu, dengan sikap dan karakter yang sama seperti saat itu.

Tapi percayalah, semakin mendewasa kita, tidak akan ada yang pernah sama. Kita pun akan berubah, tanpa kita sadari. Entah karakter, entah penampilan, entah gaya bicara. Pasti ada yang berubah.

Maka sebenarnya, semakin dewasa kita, semakin kita bisa memilih teman yang akhirnya bisa tetap menerima kita meskipun sudah banyak berubah, maupun menjalin pertemanan baru dengan mereka yang mungkin bisa memberikan sudut pandang yang lebih luas dalam kehidupan kita. 

Kalau aku mengartikan, pertemanan di usia 20-an bukan mengerucut. Namun justru meluas. Kita memiliki teman-teman lama kita yang masih berhubungan dengan kita, serta kita menjalin pertemanan dengan orang-orang yang baru kita temui di usia 20-an. 

Namun, perbedaannya, kita bisa menyaring, mana teman 'ring 1' kita, dan mana teman 'ring ke-sekian' kita. Jadi, bukan berarti mereka yang tidak berada di ring 1 kehidupan kita bukan merupakan teman kita. Mereka tetap teman kita, tetap akan berinteraksi dengan kita, meski dengan intensitas interaksi yang berbeda.  

Kita akan tetap berteman. Akan tetap saling membantu, akan tetap saling berkabar, akan tetap saling menyapa, akan tetap saling mendoakan. Tidak ada yang berubah dari sebuah pertemanan karena Allah. Karena pertemanan yang berlandaskan ridha Allah, insyaaAllaah akan abadi-sampai surga :)





Comments

Popular Posts